Semua manusia pasti ingin memiliki
prestasi dalam kehidupannya. Baik prestasi di sekolah, di rumah, di masyarakat,
di tempat kerja, prestasi dalam hobi, cita-cita, agama, dan masih banyak
pencapain prestasi yang pasti kita inginkan. Dan untuk mencapai itu semua di
butuhkan berbagai usaha atau pengorbanan. Pengorbanan disini bisa dalam bentuk
waktu, uang, fasilitas, kreatifitas, inovasi, pola pikir, dan mungkin
masih banyak hal yang harus kita lakukan atau kita berikan. Jiwa seorang
pemenang akan menjadikan pengorbanan itu sebagai tantangan hidup, dan batu
loncatan, suatu hal yang membuat kita lebih baik dan bukan sebaliknya. Dan
seorang muslim akan melihat sebuah masalah sebagai sarana ibadah yang dapat
mendekatkan kita pada sang pencipta.
“Didunia ini tidak ada yang gratis”
kalimat itu pasti sudah sering kita dengar. Kalimat ini lebih sering muncul
karena perekonomian yang kian mencekik. Tapi, kalimat ini juga sangat cocok
dalam proses meraih prestasi. Kenapa bisa dikatakan cocok? Coba kita telaah
lagi, bila kita menginginkan sebuah prestasi kita tak mungkin bila hanya
berdiam diri, kita harus melakukan serangkaian usaha / pengorbanan terlebih
dahulu baru kita bisa lihat apa hasil dari apa yang sudah kita kerjakan.
Terdapat kutipan dari Anonim “Tuhan
memberikan kita dua ujung, satu untuk duduk dan satu untuk berpikir. Sukses
tergantung ujung mana yang anda gunakan. Head you win, tail you lose.” Sama
seperti firman Allah:
“ Dan kami telah menunjukan
kepadanya dua jalan(kebaikan dan keburukan). Tetapi dia tidak menempuh jalan
yang mendaki dan sukar?” (Q.S. AL-Balad ayat 10-11)
Orang-orang yang sukses menemukan
kesuksesannya dengan jalan yang mendaki dan tak mudah. Sebaliknya, orang-orang
yang gagal menemukan kegagalanya dengan mudah yaitu berleha-leha.
Pada awalnya mungkin akan terasa
sulit tapi bila kita terus mencoba dan melakukannya dengan rutin insyaallah
atas izin Allah semuanya akan menjadi lebih mudah. Sama seperti firman Allah
SWT dalam qur’an surah Alam-Nasyrah ayat 4-8 yang artinya :
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan
(nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S Alam Nasyrah ayat 4-8)
Dari ayat-ayat tersebut banyak
hikmah yang dapat kita temukan. Yang Pertama, tidak ada masalah yang tidak
memiliki jalan keluar. Dalam sebuah masalah Allah SWT memberikan sejuta solusi,
tinggal bagaimana kita menyikapi masalah dan jalan keluar mana yang akhirnya
kita ambil. Sebuah kesulitan dan kemudahan adalah sebuah paket yang tak mungkin
terpisahkan. Maka dari itu jangan berputus asa dalam menghadapi masalah.
Yang Kedua, sebuah masalah /
kesulitan adalah sebuah ujian yang apabila kita lulus dan dapat belajar dari
masalah itu sendiri Allah swt insyaallah akan menaikan derajat kita. Dan secara
otomatis dunia atau masyarakat di sekitar kita akan melihat kita sebagai pribadi
yang unggul saat dia bisa menyelesaikan masalahnya, dan menjadikan masalah itu
sebagai ajang perbaikan diri.
Yang Ketiga, Allah swt memerintahkan
hambanya untuk tidak terlarut pada pencapaian sesaat. Prestasi yang
sesungguhnya adalah saat seseorang dapat mempertahankan apa yang sudah ia
perjuangkan. Dan bila kita telah berhasil mencapai tujuan pertama kita
segeralah berjuang untuk mempertahankan apa yang telah kita genggam dan apa
tujuan kita selajutnya. Pada intinya Allah swt memerintahkan hambanya untuk tidak
berleha-leha dan menyegerakan pekerjaannya.
Yang keempat, “Dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” Ini adalah point yang sangat penting.
Banyak orang yang beranggapan bahwa bertawakal adalah tahap terakhir setelah
kita bekerja keras. Tapi sebenarnya saat kita hendak memulai pekerjaan di saat
itulah kita mulai bertawakal memasrahkan diri dan berdo’a dengan sepenuh hati
kita agar kita mendapatkan hasil yang terbaik. Hasil memang sangat penting dan
proses memiliki nilai yang jauh lebih penting. Karena tanpa proses yang benar
tak akan ada hasil yang memuaskan.
Kegagalan, banyak sekali orang yang
menyerah pada kegagalan. Hal ini yang menjadikan banyak orang stress dan tak
mau lagi untuk mencoba. Ada sebuah kutipan yang sangat bagus dari J.K. Rowling
“Mustahil hidup tanpa gagal pada sesuatu, kecuali jika anda hidup sangat
hati-hati sampai kemungkinan anda tidak hidup sama sekali.” Kegagalan adalah
hal yang wajar dalam kehidupan. Kegagalan bukanlah akhir dari sebuah
perjuangan, melainkan angin yang menghempas kita agar kita semakin kuat untuk
bertahan dan bukan menjadi manusia yang lemah dan terjatuh. Semangat, yakin,
berproses, dan menolak untuk menyerah adalah 4 poin yang akan mengantarkan kita
pada kesuksesan.
Seharusnya kita malu pada seorang bayi
atau mungkin kita harus berguru pada bayi tersebut. Kenapa? Coba perhatikan,
mereka memiliki sifat tidak menyerah. Ambil contoh saat bayi ingin berjalan.
Dia mulai memperhatikan sekitarnya bagaimana cara para orang dewasa dapat
berjalan. Lalu ia mencoba untuk berdiri, dan ia terjatuh, tapi itu tak
menjadikan ia lemah sang bayi terus mencoba hingga akhirnya ia dapat berdiri.
Kini mencoba melangkahkan kaki, pada awalnya dia akan terjatuh lagi. Tapi
apakah itu menjadikan dia berhenti? Tentunya tidak, ia akan terus mencoba dan
terus mencoba, mungkin sesekali ia akan menangis tapi setelah itu ia mencoba
lagi. Para orang tua pun sebenarnya tahu bahwa jatuh itu sakit apalagi kondisi
bayi yang masih sangat rentan, tapi saat sang bayi terjatuh para orang tua bukan
menyuruh sang bayi berhenti justru malah akan menyuruh sang bayi untuk mencoba
lagi. Para orang tua terus memberi arahan dan menjaga sang bayi hingga kini
sang bayi itu telah mampu berlari.
Kita bisa menyimpulkan sendiri apa
maksud kisah pendek di atas. Berakit-rakit kita kehulu, berenang-renang kita
ketepian. Bersakit-sakit kita dahulu bersenang-senang kemudian. Kisah dan
pribahasa tersebut mengingatkan kita pada firman Allah dalam surah Ad-Dhuha
ayat 3-5 : “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.” (Q.S
Ad-Dhuha ayat 3-5)
Dan kutipan dari Walt Disney “Semua
impian kita bisa menjadi kenyataan jika kita punya keberanian untuk
mengejarnya.” Dan untuk mengejar dan meraih impian kita pasti memiliki cara
atau strategi masing-masing. Salah satu cara yang di anjurkan adalah dengan
banyak membaca. Seperti yang sudah kita ketahui membaca berarti membuka jendela
dunia, dengan membaca kita dapat mengatahui berbagai hal baru dan disitu kita
juga dapat membuka sisi kreatifitas yang kita miliki. Bahkan Allah SWT
memerintahkan hambanya untuk banyak membaca seperti firman Allah dalam surah
Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam(baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (Q.S Al-Alaq ayat 1-5)
Mudah-mudahan setelah ini kita dapat
meningkatkan minat baca kita. Sekarang pun dengan berbagai kemajuan mudah bagi
kita untuk bisa mendapat bahan bacaan. Banyak sekali yang dapat kita baca, berbagai
ilmu kini sudah banyak yang dibukukan. Maka dari itu munculah pribahasa bahwa
buku adalah gudangnya ilmu. Dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan
banyak membaca.
Selain membaca hal yang di anjurkan
adalah dengan menulis tujuan kita. Lalu menulis apa yang harus kita lakukan
untuk mencapai tujuan kita. Mulai susun hari dan jam produktif yang bisa kita
gunakan, Kapan target kita dalam meraih prestasi tersebut. Dan yang terakhir
adalah laksanakan dan selalu intropeksi dan ekstropeksi. Insyaallah itu semua
akan membantu kita dalam meraih prestasi yang kita inginkan. Dengan cara yang
baik insyaallah kita akan mendapatkan yang baik pula. Selama cara yang kita
gunakan baik di mata Allah SWT insyaallah Allah akan memberikan jalan yang baik
nan mudah bagi kita. Sesuai dengan janji Allah dalam surah Al-Lail ayat 4-7:
“Sesungguhnya usaha kamu memang
berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan
bertaqwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Maka Kami kelak
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (Q.S Al-Lail ayat 4-7)
Yakinlah bahwa kita dapat
melakukannya dan Allah dapat mewujudkanya, jangan pernah takut akan sebuah
proses. Karena hidup adalah proses yang harus kita jalani tingkatan demi
tingkatan. Seperti yang telah dijelaskan dalam surah Al-Insyiqaq:
“Sungguh, akan kamu jalani tingkat
demi tingkat (dalam kehidupan).”(Q.S AL-Insyiqaq ayat 19)